oemar bakrie

oemar bakrie
pendidikan konyol

Sabtu, 29 Januari 2011

KISAH PERJALANAN ASRAMA PGSD TID UNIVERSITAS BENGKULU

Tertegun rasanya mengingat semua nostalgia yang begitu indah, yang mungkin tidak pernah terlupakan sepanjang masa. Disaat kebersamaan begitu kental melekat,, disaat  kebahagian datang menghampri jiwa ,, disaat kekompakan terasa hidup diantara kita,, semua kenangan itu sangat melebur jiwa,,inilah sejarah kita kawan,, sejarah yang mengantarkan kita pada kesuksesan,, sejarah yang sangat mendewasakan kita,, sejarah yang timbul atas dasar kecintaan dan persaudaraan sejarah hidup yang takpernah terlupakan PGSD TID.
Ingatkah kawan empat tahun yang lalu ! awal terciptanya kebersamaan ASRAMA induk !! November 2007 mungkin jadi saksi sejarah bagi kita semua !!
Kita datang dengan secerca harapan agar bisa menjadi orang yang dapat memberikan kontribusi bagi negeri ini menjadi orang-orang yang terdidik,intelektual professional dalam segi apapun. Tiada tara kebanggaan menyelimuti diri saat tertera nama kita pada sekumpulan orang-orang pilihan, rasa syukur yang tulus sangat terungkap pada jiwa. Demi tugas yang suci dan beban yang sangat berarti izinkan ananda pamit tuk bisa mengabdikan diri, sujud simpuh dengan orang tua saksi nyata niat diri bersungguh-sungguh ,, tetesan air mata bening seakan menyambut ketulusan mereka melepas dan mengharapkan keberhasilan cita kita..
Bagaikan rusa masuk kampong mungkin inilah ibarat yang bisa dilukiskan saat semua karakter, rupa, semua perbedaan manusia terlihat nyata, kecemasan hati pertanyaan diri tentang apa itu asrama mulai difahami. Dunia ini sangat aneh ketika kita pertama kali melangkahkan kaki di asrama PGSD INduk, semua asing semua nampak beda semuanya penuh dengan sesak, ,,!!! Mungkin masih Nampak jelas dimata, pertama kali datang di bangunan tua itu kawan..Asrama yang begitu kotor, sumpek penuh dengan sampah jelas terlihat dari mata kita.. yang tanpa disadari menjadi bagian kebanggaan kita.. rumah yang sangat kita cintai..
Individualistis merasuki diri terbukti Terlihat sepinya dunia ini walaupun 79 orang dari 4 kabupaten lalu lalang membenahi perlengkapan kamarnya ,,, tanpa tau dia siapa,, mungkin ini sekilas yang kita alami pertama kali masuk diasrama kita…!!!!
Kawan2 ku !!! hari-hari telah kita lewati bersama !!semuanya jauh dari yang kita bayangkan keakraban begitu cepat melakat semua sangat cepat di netralisir bahkan sampai 360 derajat,, suasana lucu canda penuh tawa hari yang paling indah mulai tercipta, masih ingatkah kawan2 bimbingan2 yang di berikan BUNDA RESNANI pada kita sampai akirnya bobi bisa akrab dengan abank COY nya !! heru dari lebong bisa tau KD yang sangat lucu itu walaupun sangat jauh jarak tempat tinggal.. Andreas mulai paham bank peyeknya !! yeni harus membiasakan diri berdandan tuk bisa mengimbangi sifat lisa ! handri nyaris satu kloster bareng cewek karena terlambat datang dan tidak ada jatah kamar ! amel harus merelakan dirinya terasing dari keramaian kloster karena mendapat tempat tidur terpojok dengan 2 ayuk yg sangat dy sayangi,, sementara Widi bangga dengan  kloster C tempat berkembang biak didampingi kak Irul dari seluma yang sangat akrab untuk dijadikan kawan baginya..!!! semuanya merasakan indahnya hidup kawan2 !!
 
Saudara-saudara ku… mari kita renungi lagi kisah-kisah yang pernah kita lalui disaat kita masih bersama.. apa yang membuat kita begitu dekat ??? mengapa semua kenangan itu terasa menyayat hati ?? inilah makna dari sebuah persaudaraan kawan,, derita hidup bersama kita lewati, , suka duka telah sama kita rasakan, pahit getirnya problema sama2 kita pikul,,, cobaan yang berat seakan tiada berarti saat kekompakan terjalin rapi,, mandi bareng, nyuci bareng kegiatan yang selalu kita lakukan dikarnakan air yang menjadi sumber kehidupan tidak mencukupi kebutuhan kita,, setiap hari ijonk harus mengangkat air dari sumur ke kloster B untuk upin ayuknya !!witri dan meta Nampak kompak mencuci pakaian bersama aytuk2 tingkat nya walau harus berperang dengan gerombolan nyamuk !!!semua ini bisa kita lakukan  karena kita satu tujuan satu harapan satu nasip dan satu hati kawan2 !!!  
Hari berganti bulan tanpa terasa kehidupan asrama menyatukan hati kita,, sikap yang lebih baik mulai tertanam pada kita,,dengan proses yang agak berat kedisiplinan seakan jadi bagian dari hidup kita,, mari kita renungi lagi peristiwa sejarah yang telah kita lewati bersama,,
“Yeni Trisna Murti “ sosok seorang pendidik yang baik, sangat kental dengan bahasa kaurnya,, sangat mudah mengenalinya dikarnakan memiliki ukuran baju XXL,tangguh mempertahankan konsepnya sekalipun konsep yang dia miliki salah besar,,
“Mihardi Andestian” kalo ambo diajak belago dengan mihardi dak bakal ambo melawan,, ampun ambo,, ini lah ungkapan bank Peyek saat melihat BJ panggilan akrabnya mengangkat lemari dengan tubuh atletisnya,, jebolan ragunan jago sprinter ini sangat ramah n gx banyak tingkah,dy sewaktu di induk memiliki disiplin yang tinggi,, gx pernah keluar asrama solat 5 wktu jg gx pernah di tinggalin kecuali tiduran,, terahir mihardi menjabat sebagai asisten abang Poto covy depan asrama..
“Wirda Violita” hmmm hayoo kawan-kawan apa yang menjadi ciri dari cewek atu ne ?? Putri malu nah ini julukan buat cewek yang memiliki kulit putih ini,, ada sumber yang mengatakan kalau di pandangi ma cowok mukanya pasti merah,,
Pernahkah kawan2 terpikirkan begitu besar perjuangan ini !! sadarkah kawan2  klo sifat buruk yg slama ini merasuki kita telah punah !! tamparan saying dari pak sahril di pantat hendri membuat hendri terbiasa bagun pagi… gedoran pintu bunda membiasakan sesti,yesi, tuk solat subuh… bersambung
tolong dilanjutkan y teman2kisah perjalanan asrama PGSD TID universitas bengkulu
 

Jumat, 28 Januari 2011

contoh PTK IPS SD

A.  PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi anak, karena dalam memahami pelajaran seorang anak membutuhkan waktu yang lama untuk mengerti tentang satu pokok bahasan. Oleh sebab itu menurut Frankel, Jr. (1980) seorang anak perlu dilatihkan keterampilan social, akademik, berpikir dalam proses pembelajaran IPS.
Jadi, untuk menjadikan mata pelajaran IPS menarik bagi siswa, maka digunakan alat peraga, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi bagi siswa. Karena  menurut Piaget pada usia kelas III, anak masih senang akan hal-hal yang bersifat konkret, karena apabila pembelajaran itu bersifat menarik, maka dengan mudah pula anak-anak akan mengerti mengenai materi yang sedang dipelajari.
Dalam penggunaan alat peraga, seorang pengajar harus benar-benar menguasaai penggunaan alat peraga dan bahan pelajaran, karena dikhawatirkan apabila seorang guru salah dalam menanamkan konsep kepada anak maka anak akan tetap berpegang pada apa yang dikatakan gurunya adalah yang paling benar walaupun pada kenyataannya hal ini adalah salah.
Menurut Nana Sujana (1995) prestasi adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup didang kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh sebab itu, harus selalu berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga siswa dapat menyenangi pelajaran tersebut, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan lancer, karena rasa ingin tahu siswa yang tinggi dan secara tidak langsung maka prestasi belajar siswapun akan meningkat.
Namun berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan wali kelas yang telah peneliti lakukan, diketahui bahwa siswa kelas III SD Negeri No. 11 Ujan Mas Kepahiang. Termasuk siswa yang memiliki nilai rata-rata yang rendah, khususnya dalam mata pelajaran IPS.
Untuk itu peneliti mencoba untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan cara melakukan dua siklus yang menggunakan alat peraga, seperti gambar dan kartu huruf dalam proses belajar mengajar IPS di SD Negeri No. 11 Ujan Mas Kepahiang.


B.   PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1.  Identifikasi Masalah
            Dalam pelaksanaan pembelajaran, sebagai seorang pendidik seringkali merasakan ketidak puasan dari hasil yang dicapai oleh siswa termasuk mata pelajaran IPS. Ketidak puasan dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut banyak hal yang menjadi penyebabnya, di antaranya adalah :
a.       Kurang menariknya pelaksanaan pembelajaran,
b.       Motivasi siswa rendah dalam mengikuti proses pembelajaran
c.       Pembelajaran tidak menggunakan alat peraga
d.      Metode tidak bervariasi
.           Untuk memecahkan masalah ini berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan supervisor adalah
a.       Guru dalam mengajar hendaklah menggunakan keterampilan variasi
b.      Pembelajaran hendaklah dibuat scenario yang menarik
c.       Media pembelajaran hendaklah digunakan dalam pembelajaran
d.      Hendaklah menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran

2.   Analisis dan Perumusan Masalah
            Hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat dan supervisor berkesimpulan bahwa rendahnya nilai yang dicapai oleh siswa dalam pembelajaran di antaranya disebabkan oleh:
a.       Guru dalam mengajar monoton
b.      Pembelajaran tidak menarik
c.       Guru jarang menggunakan alat peraga
d.      Guru hanya menggunakan metode ceramah.
Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan focus utma yang akan diperbaiki dalam proses pembelajaran IPS di kelas III SD Negeri 11 Ujan Mas Kepahianh.  Adapun secara khusus yang menjadi permaslahan adalah “apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Negeri 11 Ujan Mas Kepahiang.

3.      Rencana Perbaikan
a.  Siklus I
1).  Rencana tindakan 1
Rencana tindakan pada siklus I ini dilakukan dengan menyusun dan menyiapkan hal-hal berikut:
a). Menyusun Rencana Pembelajaran
b). Menyusun alat evaluasi
c). Menyusun alat Observasi
1).  Rencana pra tindakan
Rencana tindakan kelas pada siklus I ini penulis lakukan dengan menyusun dan menyiapkan hal-hal berikut:
a). Menyusun Rencana Pembelajaran (terlampir)
b). Menyusun alat evaluasi
c). Menyusun alat observasi

 2). Pelaksanaan proses pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pembelajaran yang telah disusun untuk tindakan I yang terdiri dari 3 fase kegiatan, yaitu:
a). Kegiatan awal
Kegiatan awal dilakukan dengan membuka pelajaran/mengkoordinasi siswa agar siap belajar, dilanjutkan apersepsi dengan memberikan motivasi belajar kepada peserta didik, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b). Kegiatan inti
Kegiatan inti yang dilakukan adalah dengan melakukan pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah saja.
c). Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dilakukan kegiatan menutup proses pembelajaran dengan menyimpulkan materi pelajaran yang diikuti oleh pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut melalui pemberian tugas rumah (PR) kepada siswa


    1. Siklus II
1). .Rencana tindakan II
Rencana tindakan kelas pada siklus II ini penulis lakukan dengan menyusn dan menyiapkan hal-hal berikut:
a). Menyusus Rencana Perbaikan Pembelajaran (terlampir)
b). Menyusun alat evaluasi
c). Menyusun alat observasi
d). Menyiapkan APKG 1 tentang rencana pembelajaran
e). Menyiapkan APKG II tentang pelaksanaan pembelajaran
f). Meyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi
    pembelajaran.

2). Pelaksanaan proses pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pembelajaran yang telah disusun untuk tindakan II yang terdiri dari 3 fase kegiatan, yaitu:
a). Kegiatan awal
Kegiatan awal dilakukan dengan apersepsi dan memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b). Kegiatan inti
Kegiatan inti yang dilakukan adalah dengan melakukan pembelajaran melalui variasi metode pengajaran, yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
c). Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dilakukan dengan kegiatan menutup proses pembelajaran yang diikuti menyimpulkan materi pelajaran, melakukan evaluasi dan tindak lanjut melalui pemberian tugas rumah (PR) kepada siswa.
c.       Siklus III
1).  Rencana tindakan III
Pada siklus ketiga ini, rencana tindakan perbaikan pembelajaran disusun sesuai dengan materi pelajaran yang telah disampaikan dan dirancang sedemikian rupa untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus kedua. Rencana tindakan ketiga ini disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a). Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
b). Menyusun alat evaluasi
c). Menyusun alat observasi
d). Menyiapkan APKG I tentang rencana pembelajaran
e). Menyiapkan APKG II tentang pelaksanaan proses
     pembelajaran
f). Menyediakan media pembelajaran berupa alat hitung, daftar perkalian dan pembagian, kelereng, serta gambar-gambar sesuai dengan materi pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan bulat.

2).  Pelaksanaan proses pembelajaran
Proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus kedua ditindaklanjuti pada siklus ketiga ini dengan memperhatikan hasil evaluasi dan observasi, serta refleksi yang dilakukan pada siklus kedua, sehingga pada siklus ketiga ini diharapkan proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan tuntas. Adapun rentetan kegiatan pada proses pembelajaran dalam siklus kedua ini adalah:
a).  Kegiatan awal
Dimulai dengan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa secara lisan, selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi belajar kepada siswa.
b).  Kegiatan inti
Proses pembelajaran yang dilakukan pada kegiatan inti ini meneruskan kegiatan awal dengan mulai membagi siswa menjadi empat kelompok diskusi. Setelah itu guru menyampaikan petunjuk-petunjuk pelaksanaan diskusi, kemudian dilanjutkan dengan siswa melaksanakan diskusi kelompokdengan mengamati alat peraga yang telah disiapkan. Setelah siswa selesai berdiskusi masing-masing perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya, setelah masing-masing kelompok selesai menyampaikan hasil diskusinya, lalu guru memberikan penguatan terhadap masing-masing kelompok. Selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi kelas . setelah selesai melaksanakan diskusi kelas guru memberikan komentar terhadap pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh siswa, dan akhirnya guru mengakhiri kegiatan pembelajaran..
c).  Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dimulai dengan menyimpulkan materi pelajaran yang baru saja berlangsung. Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi akhir. Dan  guru memberikan PR sebagai tindak lanjut.

rpp

Mengelola dan menggunakan produk Google - Menambah produk

Model Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams – Achievement Division (STAD)

model pembelajaran STADPembelajaran kooperatif tipe Student Teams – Achievement Division (STAD)
      STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Ada lima tahap dalam proses kegiatan pembelajaran, yakni:
  1. Tahap persiapan (termasuk di dalamnya penyajian materi)
  2. Tahap kegiatan kelompok
  3. Tahap pelaksanaan tes individu
  4. Tahap perhitungan skor perkembangan individu, dan
  5. Tahap pemberian penghargaan kelompok

      Tahap-tahap pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.     Tahap persiapan
          Guru dalam tahap ini, mempersiapkan materi berikut perangkat pengajaran termasuk lembar kerja siswa dan soal quiz, metode pengajaran. Pembagian kelompok diatur berdasarkan skor awal, masing-masing kelompok terdiri dari 4 –6 orang dengan prestasi yang bervariasi, jenis kelamin dan ras yang berbeda. Guru menjelaskan bahwa tugas utama tim adalah membantu anggota untuk menguasai materi dan mempersiapkan quiz serta setiap anggota hendaknya berusaha untuk memperoleh nilai yang baik karena prestasi individu akan berpengaruh besar terhadap kelompok
2.     Tahap Penyajian Materi
      Sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu menginformasikan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai, prasyarat yang harus dimiliki. Penyajian materi dilakukan secara klasikal. Dalam menyajikan materi pelajaran, guru memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.         mengembangkan materi pelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok
b.        menekankan kepada siswa bahwa belajar adalah memahami makna bukan hafalan
c.         mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin
d.        memberikan penjelasan tentang benar atau salahnya jawaban dari suatu pertanyaan
      Setelah siswa memahami permasalahan, selanjutnya beralih pada materi berikutnya
3.     Tahap kegiatan kelompok
      Dalam tahap ini siswa mempelajari materi dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru berupa LKS. Dalam kegiatan kelompok siswa saling membantu, berbagi tugas. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas kelompoknya. Peran guru dalam tahap ini sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok
4.     Tahap pelaksanaan tes individu
       Setelah materi dipelajari dan dibahas secara berkelompok, siswa diberi tes dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapainya. Hasil tes digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan untuk perolehan skor kelompok
5.     Tahap perhitungan skor perkembangan individu
        Skor perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan tes sebelumnya (skor awal) dengan tes akhir. Berdasarkan skor awal, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya.
Cara perhitungan skor perkembangan individu (sumbangan untuk skor kelompok) seperti terangkum pada tabel berikut (Slavin, 1995:80):
Skor Perkembangan Individu
Skor Tes
Nilai Perkembangan
·         Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
·         10 hingga 1 poin di bawah skor awal
·         Skor awal sampai 10 poin di atasnya
·         Lebih dari 10 poin di atas skor awal
·         Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal)
5
10
20
30
30

6.     Tahap penghargaan kelompok
 Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan tiap perkembangan skor individu dibagi jumlah anggota kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan tersebut, ditetapkan tiga tingkat penghargaan kelompok, yaitu:
a.     kelompok dengan rata-rata skor 15, sebagai kelompok Good Team
b.    kelompok dengan rata-rata skor 20, sebagai kelompok Great Team
c.     kelompok dengan rata-rata skor 25, sebagai kelompok Super Team.
           Sebagai super team dan good team, sebaiknya guru memberikan penghargaan berupa sertifikat atau bentuk hadiah lainnya tergantung dari kreativitas guru. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru memperkenalkan keterampilan kooperatif dan menjelaskan tiga aturan dasar pembelajaran, yaitu:
1)     tetap berada dalam kelompok
2)     mengajukan pertanyaan kepada kelompok sebelum mengajukan kepada guru, dan menghindari ide mengkritik orang
3)     memberikan umpan balik

Contoh penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada topik pencemaran air adalah sebagai berikut:
Rencana Pembelajaran
Satuan Pendidikan  : SMA
Bidang studi                     : Kimia 
Konsep                             : Pencemaran Lingkungan
Sub konsep                      : Pencemaran air

I.        Tujuan Pembelajaran Umum
  Siswa memahami terjadinya pencemaran dan   pencegahannnya melalui pengamatan dan penafsiran bagan
II.         Tujuan Pembelajaran Khusus
1.         Melalui kegiatan praktikum dan diskusi hasil pengamatan tentang penentuan beberapa parameter sederhana, siswa dapat menjelaskan kriteria air bersih
2.         Melalui kegiatan persentasi guru, siswa dapat menjelaskan syarat-syarat fisis, kimia, dan bakteriologis air minum
3.         Siswa dapat memberikan contoh sumber-sumber pencemaran air
4.         Melalui kegiatan diskusi kelas, siswa dapat mengungkapkan logam-logam berat yang dapat mencemari air dengan benar
5.         Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menggolongkan kategori air yang terkena pencemaran
6.         Siswa dapat menentukan tindakan penanggulangan pencemaran air
III.        Materi Pelajaran
1.         Defenisi air murni dan air minum
2.         Defenisi pencemaran air
3.         Defenisi air berkualitas
4.         Faktor-faktor zat pencemar yang perlu diukur untuk menentukan kualitas air: pH, DO, BOD
IV.       Kegiatan Belajar Mengajar
A.        Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
          Model pembelajaran  :   Model kooperatif tipe STAD
          Pendekatan                :   Lingkungan, konsep
          Metode                       :   diskusi, emonstrasi/eksperimen,  penugasan, ceramah,  tanya jawab
B.        Langkah Pembelajaran Model Kooperatif tipe STAD
1.     Pendahuluan
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan dan membagi LKS
b.        Menarik minat siswa, menyuruh siswa untuk mengamati contoh-contoh air yang diambil dari lingkungan yang sudah disiapkan
2.     Kegiatan Inti
a.     Penyajian Materi
1)  Guru bertanya tentang hasil pengamatan siswa terhadap contoh air, mengenai perbedaan air minum dan air bersih (masing-masing kelompok diharapkan menjawab tentang pengertian air bersih dan air murni)
2)         Guru mengulas jawaban kelompok, dilanjutkan dengan menerangkan air bersih
3)         Guru membimbing agar siswa bertanya apakah air  minum termasuk air bersih atau air minum
4)         Guru menjawab pertanyaan siswa tentang kriteria air bersih dari segi fisis, kimia, dan biologis yang mengarah ke kerja kooperatif yang akan dilakukan kelompok melalui praktikum.
b.    Kegiatan Kelompok
1)   Guru mempersilahkan siswa mengambil alat-alat yang sudah disiapkan, langsung membimbing siswa bekerja dengan alat (siswa diharapkan bekerja dengan alat yang sudah diambil)
2)  Guru menginformasikan bahwa setiap kelompok harus bekerja sama, saling membantu, tertib pada pembagian tugasnya (siswa diharapkan senantiasa bekerja sama dalam kelompoknya dan tertib melakukan parktikum)
3) Guru mengamati kegiatan praktikum
4) Guru memotivasi siswa agar berani bertanya
    (siswa diharapkan menanyakan sesuatu yang kurang jelas dalam LKS   dan kelompok yang lain diharapkan untuk menanggapinya)
5)  Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan kepada  seluruh kelas,  dengan mengambil satu kelompok yang melaksanakan praktikum baik
6)  Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan, tentang hasil kegiatannya (siswa diharapkan berdiskusi antara anggota dalam kelompok masing-masing untuk kesimpulan)
3.         Penutup
a. Guru menugaskan siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada di LKS, secara individu terlebih dahulu, baru kemudian mencocokkan dengan kelompok
     (siswa menjawab masing-masing pertanyaan secara individu, kemudian mencocokkan dengan kelompoknya)
b.    Guru menggaris bawahi konsep-konsep penting antara lain: kriteria air bersih dari segi kemis  meliputi DO, BOD, dan pH
c.     Guru memberikan tugas rumah
V.      Alat/Sarana dan Sumber
A. Alat Percobaan : tabung reaksi, pipet tetes, lampu spirtus, gelas ukur, penjepit tabung reaksi
B. Bahan Percobaan               : air sumur, air suling, air sadah, air mengandung NaCL, larutan natrium karbonat, laritan natrium phospat
VI.       Evaluasi
Alat Evaluasi                         : Soal obyektif.
VII.      Lembar Kerja Siswa
Materi : Kesadahan Air
A.        Tujuan:
1. Menentukan jenis kesadahan air secara kualitatif
2. Cara menghilangkan kesadahan air

B.        Materi
Air sadah ialah air yang sudah mengandung garam-garam kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+), dan ferro (Fe2+). Air sadah menyebabkan sabun sukar berbuih karena sebagian sabun bereaksi dengan ion Ca2+ dan Mg2+ dan dalam industri menyebabkan terjadinya kerak pada ketel uap serta pipa-pipa penghubung dalam industri.
Berdasarkan jenis kationnya, air sadah dibedakan menjadi:
1.     Sadah tetap, jika mengandung garam MgSO4, CaSO4 atau MgCl2, CaCl2. Kesadahan tetap bisa dihilangkan dengan menambahkan senyawa karbonat (soda) atau zat penular ion
2.     Sadah sementara, jika mengandung garam Mg(HCO3)2 atau Ca(HCO3)2, sadah sementara dapat dihilangkan dengan pendidihan atau menambahkan kapur
       C.   Alat-Alat dan Bahan
1.     Alat
- Tabung reaksi                      - Lampu spirtus
- Pipet tetes                           - Gelas ukur
- Penjepit tabung reaksi          - Kaki tiga
2.     Bahan
-   Air sumur                             
-   Air suling,mengandung NaCl 0,1 M
-   Larutan Na2CO3 0,5 M   
-   air sabun, mengandung Ca(HCO3)2 0,1 M
-   Larutan Na3PO4 0,1M            
-   air mengandung CaCL2 0,1 M
        D.   Langkah-Langkah Kegiatan
1.     Tahap Pertama (I)
a.   Siapkan lima tabung reaksi bersih dan berikan label masing-masing dengan A, B, C, D, dan E
     b.   Isilah reaksi tersebut, masing-masing 5 ml air sumur, air suling, air yang mengandung NaCl, air mengandung Ca(HCO3)2 air yang mengandung CaCl2
     c.    Tambahkan  masing-masing  dari  tabung  reaksi di  atas, dengan 5 tetes air sabun 1%, lalu kocok kemudian amati apa yang terjadi
     d.  Siapkan lima tabung reaksi yang bersih dan berikan label masing-masing dengan A, B, C, D, dan E. Kemudian isilah tabung reaksi A dengan 5 ml air sumur, tabung reaksi B dengan 5 ml air suling, tabung reaksi C dengan 5 ml larutan NaCl, tabung reaksi D dengan 5 ml larutan Ca(HCO3)2 dan tabung reaksi E dengan 5 ml larutan CaCl2 kemudian didihkan, tunggu dingin, amati apa yang terjadi
e.         Tambahkan masing-masing 5 tetes larutan sabun, kocok amati apa yang terjadi
2.     Tahap Kedua (II)
1)         Siapkan 2 tabung reaksi, dan beri label masing-masing A dan B kemudian isilah masing-masing tabung reaksi A dan B dengan 5 ml larutan mengandung CaCl2 !
2)         Tambahkan 5 tetes air sabun pad a tabung reaksi A, kemudian kocok, dan amati busanya!
3)         Ambil tabung reaksi B, tambahkan 3 ml natrium karbonat 0,5 M kocok. Kemudian pindahkan larutan bening bagian atas ke dalam tabung reaksi lain. Tambahkan 5 tetes air sabun kocok. Amati busanya!
4)         Ambil tabung reaksi yang bersih, isilah dengan 5 ml larutan CaCl2 tambahkam 3 ml larutan
       Na­3PO4 0,1 M kemudian kocok!
5)         Pindahkan larutan bening bagian atas ke dalam   tabung reaksi lain, tambahkan 5 tetes air sabun, kocok dan amati yang terjadi!
Lembar Pengamatan I
No
Jenis Air
Cara Perlakuan
Buih Sabun
Jenis Air
Jenis Sadah
1.
2.

3.

4.

5.
Air Suling
Air mengandung Ca(HCO3)2
Air mengandung CaCl2
Air mengandung NaCl
Air sumur
Ditambahkan air sabun
Ditambahkan air sabun

Didihkan dan ditambah NaHCO3 dan air sabun
Ditambah air sabun

Didihkan



Lembar Pengamatan II
No
Jenis Air
Cara Perlakuan
Buih Sabun
Jenis Air
Jenis Sadah
1.

2.

3.
Air mengandung CaCl2
Air mengandung CaCl2
Air mengandung CaCl2
Ditambahkan air sabun

Ditambah Na2CO3 dikocok

Ditambah Na3PO4 dikocok, bagian bening dipisahkan lalu di tambah air sabun




VIII. Pertanyaan
1.     Apa yang bisa anda simpulkan berdasarkan hasil pengamatan lembar ke-1 dan lembar pengamatan ke-2?
2.             Apakah tujuan proses pendidihan pada cara kerja satu? Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi?
3.             Apakah tujuan penambahan larutan Na2CO3 dan Na3PO4 pada cara kerja ke-2?
4.             Mengapa pada larutan yang mengandung Ca(HCO3)2, ditambah dengan sabun tidak terjadi buih?
5.             Mengapa air suling ditambah dengan sabun tetap buih?

IX.   Quiz Model CLS-STAD pada konsep pencemaran air
Penambahan zat-zat yang tidak diinginkan dan dapat menurunkan kualitas air dan dapat membahayakan keberadaan makhluk hidup dikenal ………….(1) perhatikan air yang ada di masing-masing gelas kimia pada gambar berikut:
        A                           B                              C                           D














 





       Es                         32oC                  Air Panas 70oC        Air Limbah
Berdasarkan teori yang sudah anda pelajari, air yang harga Donya terbesar adalah …………….(2) sedangkan air yang harga BODnya terbesar adalah ……………..(3). Apabila ditinjau dari derajat keasaman, harga pH untuk air di gambar becker glass D adalah ………….(4). Apabila kita mengingat pengamatan tentang limbah cair dari perusahaan tahu, di samping air berbau juga berwarna. Bau tersebut disebabkan oleh gas ………..(5).
Perhatikan gambar di bawah ini!
     A                    B                     C                     D












 





Air laut         Air suling        Air Sumur       Air sungai
Seandainya masing-masing air pada tabung reaksi di atas ditambah dengan air sabun, manakah di antara air tersebut yang berbusa paling sedikit…………(6). Jika air dari jawaban anda soal nomor 6 tersebut dipanaskan, kemudian dengan penambahan sabun berbusa banyak maka jenis kesadahan air tersebut adalah…………..(7). Air sadah adalah air yang mengandung garam-garam dari ion-ion logam………………..(8)
Kunci Jawaban:
1. Pencemaran Air                  4. Diluar daerah          7. Sadah sementara
2. B                                          5. H2S, CH4 dan NH3    8. Ion Ca2+ dan Mg2+
3. Air lembah                           6. Air laut